UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Jurusan Sistem Informasi
School of Information Systems
Laporan Karya Ilmiah Topik – Topik Lanjutan
Semester Ganjil 2014/2015
SYSTEM ANALYST JOB DESCRIPTION
Cici Permata Belisa 1501193170
Herawati Hardi 1501189791
Tri Ako Nugroho 1501192382
David Ricardo 1501191726
Kelas : 06 PJM /Kelompok 1
Abstrak
Sistem informasi merupakan komponen yang terdiri dari people,hardware,software, network, aplikasi yang saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu. Jurusan sistem informasi dalam universitas saat ini sangat diminati karena pada jaman era globalisasi dimana perkembangan teknologi informasi sangat dilihat oleh perusahaan besar terutama perusahaan IT. Dalam hal ini mejadi sebuah kesempatan bagi lulusan sistem informasi untuk sukses dalam pekerjaan. Adapun salah satu pekerjaan lulusan sistem informasi yaitu sebagai sistem analis. Metodologi yang digunakan ialah studi kepustakaan berdasarkan jurnal ilmiah, referensi dari berbagai buku yang memiliki keterakitan dengan sistem analis. Simpulannya menjadi sistem analis harus mempersiapkan baik secara hardskill dan softskill termasuk kode etik seorang sistem analis.
Kata kunci
Sistem informasi, sistem analis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi merupakan salah satu jurusan dalam universitas yang paling diminati berhubung pada jaman era globalisasi saat ini teknologi informasi menjadi sorotan utama karena mampu mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan masyarakat saat ini. Sehingga mampu mempengaruhi lingkungan pekerjaan dengan adanya lapangan pekerjaan baru yang berkaitan dengan perkembangan informasi dan teknologi saat ini.
Lulusan Jurusan Sistem informasi saat ini sangat berpotensi untuk menghadapi lapangan pekerjaan dimana perusahaan saat ini sangat mengedepankan strategi otomatisasi proses bisnis dimana hal tersebut sangat dipahami oleh lulusan sistem informasi. Salah satu pekerjaan atau profesi seorang lulusan sistem informasi adalah System Analyst.
System Analyst adalah yang bertugas untuk melayani users dari suatu sistem komputer dengan tujuan mendefinisikan, membangun, dan mengimplementasikan sistem berbasis komputer. Peranan Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional. Selain itu, Peranannya juga penting sebagai konsultan, ahli pendukung, dan agen perubahan.
Namun untuk menjadi seorang system analys dibutuhkan beberapa
kemampuan dan mengetahui kode etik seorang sistem analis seperti Seorang sistem analis tidak boleh membuat sistem yang sulit dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat, Seorang sistem analis tidak boleh menggunakan sistem yang telah ada sebelumnya dengan hak cipta kecuali telah membeli atau telah meminta izin, Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa izin,Tidak boleh mencuri software khususnya development tools, Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapatkan izin,Tidak boleh membuat sistem yang dengan sengaja menjatuhkan sistem lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status, Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan, Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain, Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan paper ini meliputi memberi penjelasan tentang topik pembahasannya, yaitu :
a) Menjelaskan tentang sistem informasi
b) Menjelaskan tentang jobdesk untuk sistem informasi
c) Menjelaskan tentang tugas seorang sistem analis
d) Menjelaskan tentang kode etik seorang sistem analis
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Penulisan ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:
a) Mahasiswa lulusan sistem informasi mengetahui jobdesk profesi yang akan digeluti
b) Mahasiswa dapat mengetahui tugas seorang analis sistem
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat-manfat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :
a) Memberikan pengetahuan atau informasi tentang pekerjaan lulusan sistem informasi
b) Mampu mempersiapkan diri berdasarkan kriteria atau kode etik seorang sistem analis
1.4 Metodologi
Metodologi yang digunakan untuk memperoleh berbagai informasi yang terdapat dalam paper ini adalah dengan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi yang berkaitan dengan topik yaitu topik pekerjaan seorang lulusan sistem informasi, tugas seorang sistem analis, kode etik yang harus diketahui untuk menjadi seorang sistem analis.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan paper ini terdiri atas:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan dalam penulisan paper. Teori yangg dijelaskan mengenai pengertian sistem informasi, pekerjaan yang akan digeluti oleh lulusan sistem informasi, kode etik yang harus diketahui untuk menjadi analis sistem.
BAB 3 PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi hasil penelitian yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan mafaat yang ditetapkan pada pendahuluan, menunjukkan bagaimana pemikiran atau temuan-temuan diperoleh, menginterpretasi-kan temuan, dan mengaitkannya dengan teori yang digunakan.
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini terdapat simpulan mengenai topik dan berdasarkan pembahasan yang telah di bahas di bab-bab sebelumnya, serta terdapat saran yang relevan dengan pembahasan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Umum
2.1.1 Sistem
Menurut McLeod (2004, p9), sistem adalah sekelompok elemen elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang ber:fungsi bersama sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut O'Brien (2005, p8) secara khusus mengemukakan sebuah pengertian yang lebih tepat untuk bidang sistem informasisistem adalah kumpulan komponen-komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) dalam suatu proses perubahan yang terorganisir. Menurut O'Brien (2005, p714) pengertian sistem adalah sebagai berikut:
Sekelompok elemen yang saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Sekelompok komponen yang bekerja bersama menuju tujuan yang sama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
Perakitan metode, prosedur, atau teknik yang disatukan oleh interaksi teregulasi untuk membentuk kesatuan organisasi. Sekumpulan orang, mesin dan metode yang teratur dan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian fungsi tertentu.
Sistem dapat didefmisikan secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. Akan tetapi, konsep umum sistem berikut ini memberikan konsep dasar yang lebih tepat untuk bidang sistem informasi: sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
2.1.2 Sistem Informasi
Menurut O'Brien (2005, p5) sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sarna lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi Garingan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.
Sedangkan menurut Laudon (2007, p13) sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang bekeija sama mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan dalam suatu organisasi.
Menurut Turban (2009, p415) sistem informasi adalah suatu proses yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
2.2 Teori-teori Khusus
2.2.1 Definisi Sistem Analisis
Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
System Analyst adalah yang bertugas untuk melayani users dari suatu sistem komputer dengan tujuan mendefinisikan, membangun, dan mengimplementasikan sistem berbasis komputer.
2.2.2 Peranan Analisis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
1. Sebagai konsultan
Analisis sistem bisa menjadi sebagai konsultan mengenai peranan sebuah sistem. Karena dalam memilih sistem harus tepat dan baik.
2. Sebagai ahli pendukung
Analisis sistem juga bisa menjadi ahli pendukung karena para analisis sistem lebih mengetahui tentang sistem
3. Sebagai agen perubahan
Analisis sistem juga bisa menjadi individu atau kumpulan individu yang menjadi sebuah perubahan.
2.2.3 Tugas Analisis Sistem
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang telah berjalan.
2. menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
3. merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut.
5. mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Informasi
Dengan sistem informasi, masyarakat jadi lebih mudah untuk memperoleh informasi dengan cepat. Berikut pengertian menurut beberapa ahli.
Hall (2008, p.6) menyatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan dan diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.
Gelinas dan Dull (2008, p.13) menyebutkan sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari seperangkat alat komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan komponen manual untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola data, dan menyediakan informasi kepada pengguna.
Dari pernyataan kedua pakar diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah pengelolaan informasi yang dikumpulkan, diproses, dan disimpan oleh seperangkat komponen yang akan digunakan oleh pengguna.
3.2 Definisi System Analyst
System Analyst adalah service provider yang bertugas untuk melayani users dari suatu sistem komputer dengan tujuan mendefinisikan, membangun, dan mengimplementasikan sistem berbasis komputer. Pengertian lainnya, system analyst adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer). System analyst bertugas untuk mengontrol jalannya sistem informasi, dan merancang desain kerangka sistem yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi yang efektif dan efisien.
3.3 Pengetahuan dan Keahlian yang Harus Dimiliki Seorang System Analyst
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi
komputer dan pemograman komputer
• Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer.
• Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
b. Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan,maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan,
akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
c. Pengetahuan tentang metode kuantitatif
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming, regresion, network, decision tree, trend, simulasi.
d. Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan - permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis,memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
e. Ahli berkomunikasi dan membina hubungan
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan didalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f. Memahami metodologi pengembangan sistem informasi
Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.
3.4 Tugas dan Tanggung Jawab Seorang System Analyst
Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab seorang system analyst yaitu sebagai berikut :
• Menganalisa sistem yang sudah ada dan membuat feasibility pengembangan sistem.
• Mengembangkan solusi yang paling efisian dan efektif.
• Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam solusi pembangunan / pengembangan sistem.
• Menentukan framework dan standard implementasi pekerjaan yang akan digunakan dalam pembangunan / pengembangan sistem.
• Mengarahkan tim dalam pengembangan agar dapat bekerja secara sinkron dan terarah.
• Bekerja dan berkomunikasi dengan pihak pemberi kerja untuk memetakan kebutuhan sistem yang akan dibangun / dikembangkan.
• Membuat dokumen kebutuhan sistem.
• Menerjemahkan kebutuhan client (pemberi kerja) kedalam spesifikasi teknis yang jelas dan terstruktur.
• Membuat jadwal pelaksanaan implementasi termasuk jadwal uji coba dan skenarionya.
• Mengawasi pelaksanaan implementasi sistem yang dibuat agar terarah dan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem dan jadwal yang telah ditetapkan.
• Membuat metode transfer knowledge kepada pemberi kerja.
3.5 Sertifikasi Untuk System Analyst
Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut vendor certification. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh para vendor biasanya dikelompokkan kedalam beberapa spesialisasi, beberapa contoh yang cukup terkenal saat ini antara lain :
• Cisco : Cisco Certified Network Associate (CCNA), Cisco Certified Network Professional (CCNP), Cisco Certified Designing Associate (CCDA), Cisco Certfied Designing Professional (CCDP), danCisco Security Specialist 1 (CSS 1).
• Microsoft : Microsoft Certified System Engineer (MCSE), Microsoft Certified System Administrator (MCSA), Microsoft Certified Solution Developer (MCSD), dan Microsoft Certified Database Administrator (MCDBA).
• Lotus : Certified Lotus Specialist (CLS), Certified Lotus Professional Application Development (CLPAD), dan Certified Lotus Professional System Administration (CLPSA).
• Oracle : Oracle Certified Professional Database Administrator (OCPDBA) dan Oracle Certified Professional Developer (OCPDeveloper).
• Dibidang internet, sertifikasi dari CIW (Certified Internet Web Master), seperti Master CIW Administrator, Master CIW Enterprise Developer.
Sertifikasi yang dapat diamdil oleh seorang system analyst bisa seperti MCAD (Microsoft Certification Application Developer), karena ini ditujukan untuk mereka yang lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan aplikasi, komponen, atau layanan database dan jaringan berskala kecil sampai menengah pada platform Windows. Dan juga sertifikasi MCSD (Microsoft Certified System Developer). Sertifikat MCSD merupakan salah satu sertifikat TI dengan reputasi yang dikenal baik di kalangan industri. Dengan mengantongi sertifikat MCSD, seseorang dianggap telah mampu mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah organisasi dalam proses perancangan, implementasi, dan administrasi dari suatu solusi bisnis dengan menggunakan produk Microsoft.
3.6 Kepribadian Seorang System Analyst
Berikut adalah sifat – sifat maupun kepribadian yang harus dimiliki seorang System Analyst :
• Mampu bekerja sama.
• Mampu berkomunikasi dengan baik.
• Mempunyai sopan santun.
• Mempunyai pendirian yang tegas.
• Mampu bersikap dewasa.
• Mampu bersikap tegas.
• Dapat bertindak secara metodik.
• Dapat bersikap akurat dalam memperhitungkan biaya-biaya.
• Mempunyai sifat kreatif.
3.7 Kode Etik System Analyst
System analyst membutuhkan sebuah kode etik. Kode etik System analyst sebenarnya hampir sama dengan kode etik yanng dimiliki oleh programmer.
Kode etik seorang System analyst adalah sebagai berikut :
1. Seorang sistem analis tidak boleh membuat sistem yang sulit dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.
2. Seorang sistem analis tidak boleh menggunakan sistem yang telah ada sebelumnya dengan hak cipta kecuali telah membeli atau telah meminta izin.
3. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa izin.
4. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
5. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapatkan izin.
6. Tidak boleh membuat sistem yang dengan sengaja menjatuhkan sistem lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status.
7. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
8. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
9. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
10. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
3.8 Keuntungan Menjadi Seorang System Analyst
Dengan menjadi seorang system analyst , maka seseorang dapat memiliki beberapa manfaat , seperti :
1. Dapat mengasah kemampuan analisa yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang ada diperusahaan
2. Mengetahui segala macam permasalahan yang ada diperusahaan dan mencarikan solusi yang tepat untuk user.
3. Menambah pengalaman dalam hal analisa
3.9 Tingkatan System Analyst Dalam Tim Pengembang Sistem:
1. Manajer system analyst (manage of systems analyst)
Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
a) Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem
b) Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem lainnya.
c) Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan.
d) Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem dan penerapannya.
e) Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
f) Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem.
g) Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
h) Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua system analyst (lead systems analyst)
Ketua System analyst biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer System analyst dan mewakilinya bila manajer System analyst berhalangan.
3. System analyst senior
System analyst senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengalaman.
4. System analyst junior (junior systems analyst)
System analyst junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari System analyst yang lebih senior. Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan System analyst yang masih dilatih (systems analyst trainee).
3.10 Tahap Analisis Sistem
Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya
a.Mengidentifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan.
b. Memahami Kerja Sistem yang Ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sitem.
c. Menganalisis Sistem
Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan
d. Membuat Laporan
Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang sudah dilakukan.
3.11 Teknik-teknik pengkumpulan fakta
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi yang menjamin analisis permodelan.
Ada tiga sumber yaitu :
1.Sistem yang berjalan
Menyediakan kesempatan untuk menetukan apakah sistem memuaskan,perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar,atau diganti.Juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru.
2.Sumber internal lainnya
Sumber yang utama adalah orang yang akan menggunakan system yang baru.Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi. Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi
3.Sumber eksternal
Informasi yang berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak industri dari kelompok dan seminar memberikan.
Teknik-teknik pengumpulan fakta sangat penting untuk medukung memperoleh suatu data yang berupa fakta yaitu kejadian yang sebenarnya,bukan sebuah rekayasa,sebagai berikut:
• Mengetahui dan menentukan tujuan pengumpulan fakta
• Menentukan jadwal
• Menentukan area,wilayah atau batasan
• Mengamati secara langsung (tidak berupa data)
• Dilakukan secara berulang ulang
• Dokumentasi fakta
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari pembahasan paper mengenai System analyst job description in information system, dapat disimpulkan bahwa system analyst sangat penting bagi perusahaan untuk menjalankan proses bisnis nya dengan baik. Untuk itu para system analyst harus dilatih dengan baik karena dalam pekerjaannya tersebut merupakan faktor penentu keberhasilan sistem dari suatu perusahaan. Sehingga dalam memasuki dunia pekerjaan, para system analyst sudah mengetahui apa tugas dan tanggung jawabnya pada perusahaan dan bisa bersaing untuk membuat sistem yang berguna bagi perusahaan.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan sebelumnya terdapat beberapa saran untuk meraih kesuksesan menjadi system analyst, yaitu :
1. Membangun kepribadian yang baik dan sesuai dengan apa yang tertera pada paper ini, dan juga mengetahui kode etik sebagai system analyst sehingga para system analyst dapat mengatasi semua masalah yang akan dihadapinya
2. System analyst sebaiknya harus mengetahui apa tugas dan tanggung jawabnya pada perusahaan, dengan begitu perusahaan akan lebih mempercayainya untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai analisis sistem
3. Sebagai system analyst, seharusnya dapat memahami dengan baik mengenai tahapan – tahapan analisis sistem sehingga dalam pembangunan sebuah sistem pada suatu perusahaan berjalan dengan sistematis. Jadi, apabila terdapat kesalahan system analyst dapat langsung kembali ke tahap sebelumnya untuk menemukan permasalahannya
DAFTAR PUSTAKA
Loudon, Kenneth, C. dan Loudon, Jane, P. (2004). Management Information System : Managing The Digital Firm. Fifth Edition. Prentience Hall : New Jersey.
Turban, E. (2009). Information Techbology for Management: Improving Performance In The Digital Economy.
O’Brien (2005,p.26). Management Information Systems
Tidak ada komentar:
Posting Komentar