UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Jurusan Sistem Informasi
School of Information Systems
Laporan Karya Ilmiah Topik – Topik Lanjutan
Semester Genap 2013/2014
GREEN COMPUTING
Cici Permata Belisa 1501193170
Herawati Hardi 1501189791
Tri Ako Nugroho 1501192382
David Ricardo 1501191726
Kelas : 06 PJM /Kelompok 1
Abstrak
Green computing atau yang biasa disebut “komputer yang ramah lingkungan” menurut Wachara Chantatub adalah “Teknologi informasi yang ramah lingkungan dan hemat energi”. Metode ini merupakan suatu usaha untuk mencegah pemborosan energi dan menggunakan information and communication technology (ICT) dengan sebaik – baiknya. ICT yaitu salah satu penyebab habisnya sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi, dan juga dapat menyebabkan kerusakan yang lebih buruk apabila tidak digunakan dengan baik dan benar, sesuai dengan aturannya. Paper ini berfokus pada pembahasan limbah komputer yang berbahaya dan bagaimana cara menanggulanginya dengan melakukan green computing.
Kata Kunci :
Green Computing, ICT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, banyak teknologi yang bermunculan dan terus berkembang dengan pesat untuk dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan atau kegiatannya sehari – hari. Salah satu dari teknologi yang sering digunakan didalam kehidupan adalah information and communication technology (ICT) atau yang biasa disebut dengan komputer dan jaringan internet. Hampir seluruh kegiatan dapat dilakukan dengan teknologi tersebut, seperti belajar, mengerjakan tugas, mencari informasi, menyelesaikan pekerjaan kantor, berkomunikasi, dan lain – lain. Untuk itu komputer menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.
Banyak manfaat yang dirasakan dari penggunaan komputer, yang salah satu nya adalah mempermudah dalam mengerjakan pekerjaan. Sehingga dapat mengurangi biaya dan waktu yang harus dikeluarkan. Jadi, dengan adanya peran komputer, dapat meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi pada sebuah pekerjaan atau aktifitas.
Akan tetapi jika dilihat dari sisi negatifnya, banyak kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat dari pemakaian komputer secara berlebihan terhadap lingkungan sekitar. Contohnya seperti peningkatan penggunaan kertas, peningkatan energi yang digunakan dan sumber daya lainnya, serta pembuangan perangkat ICT di sembarang tempat yang dapat merusak lingkungan dan akan menyebabkan krisis sumber daya di masa yang akan datang.
Untuk itu pada saat ini ada sebuah metode yang sedang diperkenalkan kepada pengguna komputer dalam mengurangi dampak negatif yang akan dihasilkan, yaitu Green Computing.
Green computing adalah istilah untuk pola penggunaan perangkat komputer yang ramah lingkungan. Contoh pengaplikasian dari green computing antara lain adalah pemilihan central processing unit (CPU) dan komputer server yang hemat energi. Secara lebih luas, green computing juga mencakup teknik produksi perangkat komputer yang efisien, hingga teknik pengelolaan limbah elektronik (e-waste) yang ideal
Pada saat kampanye eco-friendly green computing mulai dilakukan, industri teknologi informasi dan komunikasi tercatat memiliki andil sebanyak 3% dari total konsumsi energi dunia. Meski persentase itu tidak seberapa nilainya, laju peningkatan konsumsi energi oleh industri ICT yang mencapai 20% per tahun diprediksi akan menggandakan tingkat konsumsi energi total dunia pada tahun 2030 nanti.
Hal inilah yang mendorong ditanamkannya aspek - aspek green computing mulai dari tahap desain, pengembangan, implementasi, utilisasi, hingga pembuangan elemen-elemen infrastruktur teknologi informasi secara efektif dan efisien, serta tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Akan tetapi, masih banyak orang – orang yang belum mengenal apa itu green computing dan tidak memperdulikan akan dampak negatif yang akan dihasilkan, serta terus menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi. Untuk itulah, paper ini dibuat berdasarkan fakta – fakta yang ada.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang di ambil dari pembahasan dalam paper “Green Computing” ini memiliki batasan pada :
1.2.1 Konsep perkenalan tentang bagaimana cara melakukan green computing dengan baik dan benar.
1.2.2 Pembahasan mengenai limbah elektronik yang berbahaya bagi lingkungan.
1.2.3 Cara menanggulangi limbah – limbah komputer yang sudah tidak terpakai
1.3 Tujuan dan Manfaat
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai tujuan dari pembuatan paper ini, antara lain:
1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya green computing dalam penggunaan komputer.
2. Melindungi bumi dari krisis sumber daya dan kerusakan lingkungan.
Manfaat yang didapat dari pembahasan yang ada di dalam paper ini, antara lain:
1. Mengetahui hal – hal apa saja yang perlu diterapkan dan dihindari saat menggunakan komputer, agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar
2. Menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan cara melakukan metode green computing demi kelangsungan hidup manusia
1.4 Metodologi Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam paper “Green Computing” ini antara lain adalah sebagai berikut:
1.4.1 Studi Kepustakaan
Pada metode ini dilakukan penelitian untuk mencari data-data yaitu dengan mengumpulkan informasi - informasi yang relevan atau berhubungan dengan topik penulisan paper ini, guna memperoleh referensi untuk landasan teori penulisan paper.
1.4.2 Studi Jurnal
Pada metode ini dilakukan penelitian untuk mencari data-data yaitu dengan mengumpulkan informasi-informasi yang relevan atau berhubungan dengan topik penulisan melalui jurnal yang di temukan di website-website dan berita-berita terkait.
1.5 Sistematika Penulisan
1.5.1 BAB 1: PENDAHULUAN
Pada bab ini adalah penjelasan tentang latar belakang, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat dari karya tulis, metode penelitian yang digunakan penulis dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran dari karya tulis ini.
1.5.2 BAB 2: LANDASAN TEORI
Pada bab ini adalah penjelasan mengenai teori dan konsep yang berkaitan dengan Green Computing.
1.5.3 BAB 3: PEMBAHASAN
Pada bab ini merupakan penjelasan dari Green Computing, Bagaimana cara melakukan Green Computing, dan Contoh penerapan Bussiness Green Computing.
Pada bab ini memberikan simpulan dari karya tulis serta saran – saran yang dapat digunakan sebagai bahan pengembangan di masa yang akan datang.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Green Computing
Seiring berkembangnya teknologi informasi saat ini, perusahaan sebaiknya menerapkan konsep green computing dalam IT yang digunakan. Berikut beberapa pengertian green computing yang dibahas oleh beberapa ahli :
Menurut Roy (2008, p64) dalam jurnal yang berjudul Green Computing –New Horizon of Energy Efficiency and E-Waste Minimization – World Perspective vis-à-vis Indian Scenario, Green Computing adalah praktik penggunaan sumber daya komputasi secara efisien. Tujuannya adalah mengurangi penggunaan bahan baku berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi dalam masa hidup produk, dan mempromosikan pengolahan ulang dari limbah produk. Menurut Velte (2008, p3) Green IT mempunyai banyak arti antara lain sebagai berikut: (1) membeli teknologi yang lebih efisien, (2) mengurangi konsumsi energi dari Data center, dan (3) membeli hardwareyang ramah lingkungan. Menurut Chakraborty (2009, p33) dalam jurnal yang berjudul Green computing: Practice of Efficient and Eco-Friendly Computing Resources, Green Computing, studi dan praktek sumber daya komputasi yang efisien dan ramah lingkungan, kini di bawah perhatian tidak hanya organisasi lingkungan, tetapi juga bisnis dari industri lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan dalam industri komputer telah menyadari bahwa going Greenadalah kepentingan terbaik perusahaan, baik dalam hal hubungan masyarakat dan mengurangi biaya.
2.2 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem sangat penting bagi perusahaan. Lalu apa sebenarnya pengertian dari sistem. Untuk menjelaskan pengertian sistem, berikut ini beberapa teori tentang sistem yang dikemukakan oleh para ahli.
Satzinger, Jackson, and Burd (2010, p.6), menyatakan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dimana berfungsi bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan tertentu.
Bentlay, Whitten (2010, p.6), menyatakan sebuah sistem merupakan sekelompok komponen-komponen yang saling berkaitan ( interrelated ) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dari beberapa definisi sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data, dan elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
1. Komponen(components). Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
· Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia.
· Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O, dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
2. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung (interface)
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
5. Masukkan (input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input.
6. Keluaran (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.3 Konsep Dasar Informasi
Informasi sangat mempengaruhi suatu sistem dalam perusahaan. Jika informasi yang didapat tidak tepat maka sistem akan menjadi tidak berguna dan tidak terpakai. Maka diperlukan mengetahui apa itu informasi dan bagaimana karakteristik informasi.
Rainer and Turban (2008, p.6) menjelaskan informasi mengacu pada data yang telah terorganisir sedemikian sehingga data-sata tersebut mempunyai maksud atau arti dan nilai kepada penerima.
Turban (2009, p. 415), informasi adalah data yang telah diatur sedemikian rupa, sehingga memiliki arti dan nilai bagi orang yang menerimanya.
Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian ( event ) dan kesatuan nyata (fact and entity ) dan digunakan untuk mengambil keputusan, sedangkan sumber dari informasi adalah data, data merupakan fakta atau sesuatu yang terjadi saat tertentu.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
Dengan sistem informasi, masyarakat jadi lebih mudah untuk memperoleh informasi dengan cepat. Berikut pengertian menurut beberapa ahli.
Hall (2008, p.6) menyatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan dan diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.
Gelinas dan Dull (2008, p.13) menyebutkan sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari seperangkat alat komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan komponen manual untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola data, dan menyediakan informasi kepada pengguna.
Dari pernyataan kedua pakar diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah pengelolaan informasi yang dikumpulkan, diproses, dan disimpan oleh seperangkat komponen yang akan digunakan oleh pengguna.
2.5 Teknologi Informasi
Teknologi infromasi berhubungan dengan teknologi, terutama perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi. Berikut pernyataan dari para ahli.
Dalam bentuk nyata teknologi informasi dapat dicontohkan dengan server, personal computer, router, dan kabel jaringan, sedangkan dengan bentuk tidak nyata teknologi informasi menyediakan sesuatu untuk melakukan pemrosesan, penyimpanan, pengiriman, dan berbagi informasi isi digitasl lainnya, dengan pengertian lainnya bahwa teknologi informasi merupakan alat yang mendukung aktivitas sistem informasi. Ward dan Peppard (2013, p.3).
2.6 Hardware
Menurut Reynold dan Stair (2008, p2) dalam bukunya berjudul Principles of Information Systems, Eighth Edition, hardwareterdiri dari setiap mesin (sebagian besar yang menggunakan sirkuit digital) yang membantu dalam pengolahan, input, penyimpanan dan output kegiatan dari Sistem Informasi (SI). Pertimbangan utama dalam membuat keputusan hardware dalam sebuah bisnis adalah bagaimana hardware dapat digunakan untuk mendukung tujuan sistem informasi dan tujuan organisasi.
2.7 Software
Menurut Freescale whitepaper (2010: 5) berjudul “Freescale Technologies For Energy Efficiency”, software dapat memainkan peran penting dalam penggunaan sistem yang efisien. Pengaturan energi berbasis software mendukung fleksibilitas dan peningkatan kerangka kerja yang melakukan komunikasi dengan hardwaremelalui device drivers, pengaturan kebijaksanaan use-case, pemodelan performa dengan syarat real-time dan respon terhadap tampilan eksternal dan pemberitahuan kejadian Kerangka kerja mengijinkan software untuk menerapkan teknik penghematan energi secara dinamis melalui beberapa komponen hardware.
Menurut Sommerville (2011: 6), software merupakan program komputer dan dokumentasi terkait. Produk softwaredapat dikembangkan untuk pelanggan tertentu atau kepada pasar umum. Pressman (2010: 4) mengatakan bahwa software adalah: (1) program komputer berupa instruksi yang saat dieksekusi mendukung fitur, fungsi, dan performa sesuai keinginan; (2) struktur data yang mengizinkan program untuk memanipulasi informasi, dan (3) deskripsi informatif pada hardwaredan bentuk virtual yang menggambarkan operasi dan kegunaan sebuah program.
2.7 Green Software
Menurut Murugesan dan Gangadharan (2012: 40) green software merupakan software ramah lingkungan yang dapat membantu menjaga kestabilan lingkungan. Cara bagaimana sebuah softwaredikembangkan dan ditambahkan atributnya dapat memberikan dampak bagi lingkungan. Pengembangan tersebut dapatberupa modifiability, reusability, portability,dan performance attributes. Murugesan dan Gangadharan juga membuat klasifikasi pada green software dan membaginya menjadi empat kategori, yaitu:
a.Software yang lebih “hijau” mengonsumsi energi lebih sedikit.
b.Software terintegrasi yang membantu hal-hal lain menjadi “hijau”
c.Software pelaporan ketahanan atau Carbon Management Software(CMS)
d.Software yang dapat beradaptasi pada perubahan cuaca, memperkirakan implikasi dan membentuk respon bijaksana.
2.8 Solusi untuk Green Computing
Menurut Vithoba, Nayak, dan More (2010, p52-53) dalam jurnalnya berjudul Solution for Green Computing, green computing memiliki beberapa solusi di dalam pemakaiannya, antara lain:
• Energy Efficiency
Memaksimalkan pemakaian daya listrik sistem komputasi serta mengurangi penggunaan sistem selama puncak periode waktu.
• Reducing Electronic Waste
Merupakan teknologi fisik pada komponen (keyboard, monitor, CPU, dll) yang tidak greenlagi dan sangat beracun. Beberapa bisnis dan pemerintah kini telah memberlakukan untuk mendaur ulang komponen elektronik dan produsen hardware yang sudah tidak bisa digunakan lagi atau sudah tidak dipakai lagi.
• Employing thin clients
Sistem ini memanfaatkan hanya fungsi komputasi dasar dan kadang kadang hanya diskless(workstation atau komputer pribadi tanpa disk drive, yang mempekerjakan boot jaringan untuk memuat sistem operasi dari server), serta memanfaatkan sistem remoteuntuk melakukan kegiatan pengolahan utamanya.
Sejak jaman kuno sistem ini sudah dapat digunakan untuk melakukan fungsi tertentu, sehingga elektronik limbah dapat berkurang. Kini perangkat baru untuk klien sudah tersedia dan dirancang dengan daya rendah konsumsi.
• Telecommuting
Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memungkinkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya dari rumah untuk mengurangi transportasi emisi.
• Remote Administration
Memungkinkan administrator dalam kemampuan membuat akses jarak jauh, monitor dan sistem perbaikan signifikan untuk mengurangi kebutuhan dalam perjalanan fisik ke kantor yang lokasinya jauh dari lokasi pelanggan. Dengan telecommuting, maka dapat mengurangi perjalanan serta tidak perlu adanya emisi karbon.
• Green Power Generation
Banyak perusahaan memilih untuk menerapkan kebersihan, sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin, untuk sebagian atau seluruhnya dari kekuatan bisnis mereka.
• Green Computing Practices
Dengan adanya pelatihan pada green computingmaka masyarakat dapat belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan atau "green"komputasi dengan cara menghemat energi di dalam komputer. Iniberkaitan dengan penggunaan kertas, toner cartridge, pembuangan peralatan komputer yang sudah tua dan melakukan keputusan tepat ketika mempertimbangkan untuk membeli seperangkat komputer baru.
• Reducing Paper Waste
Untuk membuat kantor tanpa kertas, maka penggunaannya harus dikurangi semaksimal mungkin. Komputer memiliki jauh dari penyebab yang meningkatkan produksi kertas dan sampah kertas lainnya, di bawah ini adalah beberapa saran untuk mengurangi limbah kertas:
Ø Cetak (print)sedikit mungkin atau bila sangat dibutuhkan. Meninjau dan memodifikasi dokumen di layar untuk penggunaan printer.
Ø Preview dokumen. Minimalkan jumlah hard copydan kertas draft yang dibuat.
Ø Menyimpan informasi ke dalam disk, daripada mencetaknya (print).
• Recycle Waste Paper
§ Beli dan gunakan kertas daur ulang di printer dan mesin fotokopi. Dilihat dari sudut pandang lingkungan, kertas daur ulang yang terbaik adalah 100 persen pasca konsumen dari daur ulang konten.
§ Simpan e-mail bila memungkinkan sehingga dapat menghindari pencetakan e-mail.
§ Gunakan e-mail bukan faks atau mengirim faks secara langsung dari komputer untuk menghilangkan kebutuhan hard copy. Ketika harus menggunakan fax hard copy, maka dapat menghemat kertas dengan menggunakan "sticky"fax catatan alamat dan bukan sampul.
§ Pada dokumen yang lebih besar, gunakan ukuran font yang lebih kecil (konsisten dengan pembacaan) untuk menghemat kertas. Jika printer dapat mencetak halaman uji setiap kalidihidupkan, maka fitur yang tidak perlu harus dinonaktifkan.
§ Sebelum kertas print dibuang, sisihkan bagian yang kosong untuk digunakan sebagai kertas memo atau mencetak draft.
§ Ketika dokumen dicetak atau disalin, gunakan dua kali lipat sisi pencetakan dan penyalinan. Jika memungkinkan, gunakan beberapa halaman per lembar pilihan pada printer.
§ Ketika informasi umum jenis dokumen harus dibagi kepegawai kantor, cobalah membuat salinan individu untuk setiap orang. Ini juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu melalui e-mail.
• Reusing and recycling
Adarsh College & lembaga di kota Hingoli menghasilkan banyak toner printer, cartridge tinta jet dan baterai yang tahan selama setahun. Daripada membuangnya, mereka dapat didaur ulang agar menghemat sumber daya dan mengurangi polusi dan limbah padat.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Konsep Green Computing
Konsep Green Computing adalah mengurangi penggunaan bahan baku berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi dalam masa hidup produk, dan mempromosikan pengolahan ulang dari limbah produk. Dalam konsep ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan konsep Green Computing seperti kendala – kendala dalam yang terjadi selama ini serta gambaran umum tujuan dari konsep Green Computing. Dan ini perlu diterapkan atau diimplementasikan guna untuk tujuan bersama dalam konsep Green Computing.
3.2 Tujuan Konsep Green Computing
Dalam tujuan konsep Green Computing adalah mengurangi penggunaan bahan – bahan yang dapat membahayakan lingkungan, namun tetap mengefisiensikan penggunaan energinya. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam melakukan konsep Green Computing tersebut. Sehingga dengan demikan hal yang bisa dihasilkan dalam tujuan konsep Green Computing, seperti :
- Ramah lingkungan
- Menggunakan listrik secara bijak
- Penghematan energi yang dihasilkan
- Memperpanjang masa pakai suatu barang elektronik
- Mengurangi limbah elektronik yang dapat mempengaruhi lingkungan
3.3 Kendala – Kendala Green Computing
Dalam melakukan konsep Green Computing tentu terdapat kendala – kendala yang dihadapi, seperti :
- Kurangnya kesadaran akan manfaat dari pelaksanaan green computing di kehidupan sehari - hari
- Pemikiran yang sesaat tentang melakukan green computing karena malas dalam menerapkannya
- Lebih menyukai hal praktis, dan mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan manajemens umber daya
- Membeli teknologi bukan berdasarkan kebutuhan tetapi mengikuti trend mode
3.4 Limbah Elektronik
Pada jaman era globalisasi saat ini, dimana perkembangan teknologi juga meningkat membuat sekelompok orang maupun individu ingin memiliki teknologi terbaru dalam kehidupannya untuk mempermudah kegiatan keseharian ataupun untuk membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Hal ini membuat produsen penghasil produk teknologi seperti PC, telepon seluler, televisi, radio, dll terus melakukan inovasi dan memproduksi produknya dalam jumlah besar-besaran untuk kemudian dijual kepada masyarakat.
Masyarakat yang konsumtif terutama di Indonesia sangat tertarik dengan produk terbaru terutama telepon seluler dan komputer, tidak ada yang salah sebenarnya dengan keinginan untuk memiliki produk yang terbaru dan memiliki fitur lengkap. Namun, kebanyakan individu biasanya membeli produk tidak sesuai kebutuhan dan hanya mengikuti tren pada masyarakat umum, tanpa memikirkan kerugian atau dampak yang ia peroleh dengan tindakan konsumtif tersebut. Hal yang paling sering ditemui saat ini adalah keinginan masyarakat untuk memiliki telepon seluler yang tebaru setiap tahunnya padahal sebelumnya telah memiliki telepon seluler yang masih bagus dan masih layak, namun karena sifat konsumtif yang tinggi telelpon seluler yang lama dibuang begitu saja. Hal ini tentunya memberikan dampak pada lingkungan karena limbah elektronik yang disebabkan oleh masyarakat yang konsumtif tersebut.
Limbah elektronik di dunia saat ini sudah menjadi perhatian yang sangat serius terutama bagi negara-negara berkembang yang berada di Asia seperti di India. Limbah elektronik di India sudah menghawatirkan mengingat betapa terkenalnya india sebagai Negara dengan industri teknologi informasinya terutama komputernya paling maju.Salah satu penyebab menghawatirkannya limbah di India adalah masalah e-waste yang muncul setelah tahun 1990, seusai fase liberalisasi ekonomi, pada tahun itu terjadi perubahan kebijakan ekonomi yang memicu pola konsumsi impor limbah berbahaya dan beracun ke india dan menaikkan volume limbah produk elektronika dari rumah tangga, perkantoran,industri, dan sector publik.
Banyaknya limbah elektronik yang terdapat di India ini membuat sekelompok orang menjadikan ini sebagai pekerjaan yaitu sebagai pekerja pendaur ulang sampah elektronik.Orang yang bekerja sebagai pekerja pendaur ulang sampah sangat beresiko mendapatkan penyakit-penyakit seperti kanker kulit, kanker paru, kecacatan, dan menurunnya kecerdasan , Dampaknya akan kecil apabila volumenya kecil, namun di India mengeluarkan 1650 ton limbah elektronik setiap tahunnya.
Kisah para pekerja pendaur ulang limbah ini telah didokumentasikan dan ditayangan dalam CMS Vatavaran Environment Film Festival yang di putar sebagai pendahuluan dari symposium tentang "Penglolaan Limbah Elektronik", Oktober 2006 di Bangalore,India. Umumnya masyarakat terutama pekerja pendaur ulang limbah elektronik ataupun orang-orang yang berada disekitar limbah elektronik tidak mengetahui kandungan berbahaya dalam limbah elektronik.
Dalam unit komputer (PC) terkandung banyak material yang berbahaya dan beracun, seperti timbale dan cadmium yang terdapat pada papan sirkuit, tabung monitor (cathode ray tubes/CRT), dan baterai komputer, merkuri pada sakelar dan monitor layar datar, polychlorinated biphenyls(PCB) pada kapasitor dan transformer, brom pada cetakan papan rangkaian elektronik dan plastic pebungkus, bahayanya pada kabel solar polyvinyl chloride (PVC) yang dibakar untuk diambil tembaganya akan mengeluarkan racun dioxin dan furan.
Limbah komputer menjadi berbahaya karena komponen komputer yang mengandung bahan kimia yang sangat beracun tersebut dapat berkotaminasi dengan tanah, air tanah, dan udara serta masuk pada tubuh pekerja yang menangani limbah ataupun komunitas yang tinggal disekitar lokasi pengolahan limbah. H.C. Sharat chandra, ketua Dewan Pengadilan Polusi Bangalore mengatakan bahwa Limbah elektronik tidak hanya menyangkut kepentingan ekonomi, tetapi juga masalah sosial. Untuk itu, masalah limbah elektronik ini memiliki ruang sendiri dalam kebijakan pemerintahan pada suatu negara, karena sudah menyangkut masyarakat dan kesehatan lingkungan.
3.5 Melakukan Green Computing
Green Computing merupakan perilaku menggunakan sumber daya komputasi yang berhasil meminimalkan penggunaan energy sekaligus memaksimalkan efisiensi. Berdasarkan pengertian diatas green computing dapat dilakukan dengan melakukan penghematan energi, misalkan pada saat menggunakan PC dan laptop,
· Melakukan upgrade RAM sebelum menentukan untuk mengganti komputer.
· Mematikan computer pada malam hari atau pada saat tidak digunakan memilih turn off daripada screen saver
· Memilih PC yang terdapat logo energy star.
· Perlu memperhatikan penggunaan pilihan mode power seperti ( Sleep mode – menghemat 70% energi, Standby mode – menghemat 90% energi, Hibernate mode – menghemat 98% energi ).
· Lakukan pengaturan pencahayaan pada monitor, Karena tingkat pencahayaan yang terlalu tinggi akan menguras konsumsi energi.
· Beberapa perangkat yang terhubung dengan komputer, sebaiknya dilepas apabila tidak digunakan. Perangkat tersebut misalnya adalah kartu MMC, SD, USB flashdisk, modem eksternal, speaker, printer, scanner, dll.
· Lakukan proses charging sampai selesai( 100 % ). Karena proses charging yang tidak sempurna ( setengah-setengah ) akan menghabiskan lebih banyak energi.
· Apabila sedang berpergian jauh, sebaiknya selalu bawa baterai tambahan.
Dalam hal penggunaan kertas dengan diterapkannya green computing penggunaan kertas menjadi lebih berkurang dan hal ini sangat membantu dalam bidang pendidikan dengan diadakannya sistem e-learning.Dalam bidang pemasaran atau marketing juga dapat meminimalisir penggunaan kertas dengan membuat sebuah blog untuk membangun branding image pribadi, marketing dan bisnis.
3.6 Cara - Cara Menangulangi Pembuangan Limbah Elektronik
Saat ini perkembangan teknologi terlampau sangat cepat sehingga menyebabkan permintaan akan barang elektronik baru meningkat dengan pesat sesuai dengan teknologi baru yang lebih canggih dari barang – barang elektronik sebelumnya. Hal itu akan menyebabkan penumpukan barang – barang elektronik yang tidak terpakai dan peningkatan dalam penggunaan energi. Apabila di lihat dari sisi positifnya, pengetahuan akan teknologi baru semakin meningkat dan mungkin lebih membantu untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Akan tetapi, banyak orang yang menggunakan sumber daya energi secara berlebihan dam membuang limbah elektronik dengan sembarangan jika terjadi penumpukan sehingga dapat menimbulkan masalah baru bagi lingkungan sekitarnya.
Salah satu penanggulangan masalah yang akan timbul adalah dengan cara melakukan daur ulang. Dengan mendaur ulang barang – barang elektronik yang sudah tidak terpakai akan lebih efektif dan sangat berguna jika dibandingkan dengan membuangnya begitu saja. Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi barang – barang yang sudah tak terpakai :
3.6.1 Menyimpan dan Menggunakan Barang Elektronik Tersebut
Cara pertama ini merupakan cara yang paling mudah dalam melakukan daur ulang, yaitu dengan cara menyimpan barang – barang elektronik yang masih dapat berfungsi dengan baik. Jika suatu saat membutuhkan barang tersebut, tidak perlu lagi membelinya sehingga barang itu dapat di manfaatkan dengan baik dan benar. Hal ini dapat mengurangi sampah atau limbah yang dihasilkan oleh suatu barang elektronik. Dimana ini termaksud dalam tujuan dari Green Computing sebenarnya dengan melakukan penghematan dan memaksimalkan penggunaan barang elektronik dan memperkenalkan daur ulang barang – barang elektronik bekas sehingga sumber energi yang ada tidak perlu cepat habis digunakan. Dan dampak – dampak yang terjadi jika barang – barang elektronik tidak digunakan secara maksimal mungkin. Agar tujuan dari konsep Green Computing tersebut.
Dengan demikian, penggunaan barang – barang bekas elektronik dapat menjadi alternatif dalam kebutuhan suatu alat bantu sehingga dapat memaksimalkan suatu proses atau kegiatan.
3.6.2 Daur Ulang Sendiri
Mengubah limbah elektronik dengan menggunakan imajinasi dan kreativitas menjadi sebuah barang yang lebih berguna dan bermanfaat. Seperti contoh pada gambar diatas yaitu sebuah monitor yang di ubah menjadi sebuah akuarium. Sehingga hal ini dapat mengurangi limbah elektronik yang dihasilkan. Serta menjadi suatu fungsi baru yang bisa dihasilkan dengan cara mendaur ulang barang – barang elektronik menjadi suatu barang yang memiliki fungsi yang dapat berguna. Bahkan dengan cara mendaur ulang sendiri bisa menjadi peluang bisnis yang bisa dihasilkan dalam kerjanian tangan dan kreativitas mendaur ulang barang – barang elektronik bekas.
Banyak hal yang bisa dihasilkan dalam mendaur ulang suatu barang – barang elektronik bekas. Hal yang dilakukan termaksud dalam pengimplementasian konsep Green Computing. Oleh karena itu menggunakan imajinasi dan kreatifitas dapat merubah sampah menjadi suatu barang yang berguna, bahkan bisa menjadi emas yaitu menjadi peluang bisnis yang besar.
3.6.3 Menjual Barang – Barang Elektronik Bekas
Dalam melakukan konsep Green Computing tentu banyak cara yang bisa dilakukan, bahkan secara tidak sengaja seseorang atau sekumpulan orang melakukannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam melakukan Green Computing yaitu dengan menjual barang - barang elektronik bekas kepada seseorang atau kepada pihak lain. Dalam melakukan hal ini tentu ada hal yang bisa diperoleh dimana seseorang atau sekumpulan orang dapat mengurangi sampah atau limbah elektronik yang dihasilkan. Barang – barang elektronik terdapat komponen – komponen di dalam barang elekt ronik bisa menjadi sampah atau limbah elektronik yang dihasilkan. Sehingga dapat menimbulkan samap atau limbah elektronik akibat suatu barang elektronik bekas, seperti aktifitas service dimana mengganti komponen yang rusak dengan komponen baru.
Dengan menjual barang – barang elektronik bekas kepada seseorang atau pihak lain tentu telah melakukan konsep metode Green Computing.
3.6.4 Memberikan Barang Elektronik Bekas
Dengan cara memberikan barang – barang bekas elektronik, seperti memberikan komputer bekas kepada pihak tertentu tentu bisa menanggulangi limbah yang bisa dihasilkan. Tentu tujuan dari Green Computing yaitu mengurangi limbah yang dihasilkan suatu barang elektronik. Tentu dengan cara atau konsep ini tentu dapat mengurangi pembuangan barang elektronik yang dapat mempengaruhi lingkungan serta pencemaran sampah yang dihasilkan pada setiap komponen – komponen suatu barang – barang elektronik yang dibuang sembarang maupun terorganisir.
3.7 Penerapan Green Computing
Dalam tujuan demi kepentingan menjaga lingkungan, maka banyak hal yang telah dilakukan dalam konsep Green Computing yang dihasilkan dan diproduksi. Contoh adalah Energy Star. Energy star adalah suatu stadart internasional untuk sebuah produk energi yang efisien. Tujuan dalam Energy Star memiliki kesamaan dengan konsep Green Computing yaitu penghematan energi yang digunakan suatu produk. Jadi produk yang berlabelkan Energy Star adalah suatu produk yang memiliki kemampuan penghematan energi yang baik.
Contoh beberapa brand yang hemat energi dan menggunakan konsep Green Computing adalah Lenovo. Sejak Oktober 2011 lalu, Lenovo sudah meluncurkan lima komputer "All in One" untuk pasar Indonesia. Pihak Lenovo mengklaim, "All in One" PC besutan mereka tersebut hanya mengonsumsi daya 150 sampai 180 watt. Type dari “All in One” itu sendiri diantaranya edge 91z, edge 71z, B520, B320, dan C320.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dengan demikian diharapkan tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang Green Computing. Seperti hal mengenai definisi, dampak-dampak dalam konsep Green Computing, serta konsep mengenai Green Computing. Karena inti dari konsep Green Computing adalah merubah pola pemikiran agar menggunakan atau memilih barang elektronik dengan tetap memperdulikan lingkungan akibat penggunaan dan limbah yang dapat dihasilkan. Dan diharapkan tulisan ini dapat memberikan dampak positif bagi para pembaca agar dapat mengetahui hal tentang Green Computing yang dapat merubah seseorang atau sekumpulan orang pola hidup terhadap kepedulian lingkungan. Oleh karena itu, diharapkan dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan kepedulian terhadapa lingkungan.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap konsep Green Computing adalah :
1. Segera menerapkan Green Computing agar dapat memberikan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang dihasilkan.
2. Merubah pola hidup dengan merubah penggunaan komputer sesuai dengan kebutuhan, agar dapat meminimalkan penggunaan energi yang dihasilkan.
3. Mengurangi keperluan konsumtif terhadap produk-produk elektronik yang dapat mempengaruhi lingkungan akibat limbah elektronik yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar